Selasa, 07 Desember 2010

SURO ( Muharrom ) dalam pandangan Islam

MAUIDLOTUL HASANAH



SURO ( Muharrom ) dalam pandangan Islam


oleh: ABu Idris al - Jawi 
Alloh berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. ( QS. At – taubah [9]:36 )
            Iman al – Qurthubi berkata: pada ayat ini terdapat delapan permasalahan………….(permasalahan)ke empat: bulan mulia yang disebutkan dalam ayat adalah: Dzulqo’dah, dzulhijjah, Suro ( Muharrom ) & Rojab………….( permasalahan )Ke delapan: Alloh menyebut secara khusus empat bulan ini dan melarang berbuat aniaya pada bulan – bulan tersebut sebagai pemuliaan, walaupun perbuatan aniaya itu juga dilarang disetiap waktu, seperti firman Alloh:
فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.     ( QS. Al – Baqoroh [2]: 197 )

B. Disyariatkannya Puasa
Bedasarkan Hadits – hadits berikut:
“ Rosululloh memerintahkan untuk berpuasa asy – Syuro’ ( Bulan Suro )”.( HR. Bukhori no 2001 )
Rosululloh bersabda: “ Puasa ( tanggal sepuluh ) Asy – Syuro’ dapat menghapus dosa setahun yang lalu” ( HR. Muslim 1162 )

Kesimpulan
Bahwa bulan Suro adalah bulan yang mulia. Maka tidak sepantasnya bagi kaum muslimin mempunyai anggapan aneh terhadapnya, seperti dengan menjadikannya sebagai bulan keramat. Sehingga menjadikan pelakunya jatuh dalam jurang kesyirikan. Semoga Alloh ta’ala senantiasa menjaga diri kita dari perbuatan syirik. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar